Berita Interpretatif
Mencuatnya
video dan berita kekerasan anak Sd di Bukit Tinggi bukan lagi hal mengejutkan.
Bahkan bisa dibilang kasus ini tak berujung. Setelah mencuatnya kekerasan seksual
pada anak dan pembunuhan anak SD oleh teman sekolahnya.
Pada
tahun 2013 terdapat 1.620 kasus pengaduan mengenai kekerasan, dengan mayoritas
merupakan kekerasan seksual sebesar 51% atau sekitar 817 kasus. Hal ini bisa
diasumsikan bahwa, setiap bulan hampir 70 - 80 anak menerima kekerasan seksual.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) Arist
Merdeka Sirait memprediksi, pada tahun 2014, kasus kekerasan terhadap anak akan
meningkat. Bahkan jumlah kasus diperkirakan bisa melonjak hingga 100 persen. lalu
harus berapa banyak anak-anak sebagai generasi muda yang akan menjadi korban
dan siapakah yang seharusnya bertanggungjawab?
Pertanyaan
ini sering kali menjadi bahan saling lempar antara pihak sekolah dan orang tua
setiap kali peristiwa seperti ini terjadi. Sejauh tahun 2014, 10 kasus
kekerasan terjadi di sekolah dengan pelaku yang bekerja di lingkungan sekolah
seperti antaranak, tenaga pendidik, penjaga sekolah, penjaga kantin
hingga satpam sekolah. orang tua sebagai pihak yang menitipkan anak disuatu
lembaga sekolah pasti merasa tempat yang dipilih merupakan tempat yang layak
serta baik untuk anak-anaknya. Dipihak lain, Sekolah merasa hanya untuk
kegiatan belajar bukan untuk sebagai wadah mendidik karna proses mendidik
seharusnya di lakukan oleh orang tua ketika dirumah atau di luar wilayah
sekolah.
Banyak pihak berpendapat, kekerasan
ini tidak seharusnya terjadi dengan adanya komunikasi yang baik antara
anak,orang tua dan pihak sekolah. Ketika anak melakukan tindakan yang tidak
baik maka sekolah wajib melaporkannya ke orang tua murid, begitu pula dengan
orang tua yang bisa melaporkan guru ke mendiknas jika guru melakukan hal yang
tidak benar. Itulah beberapa kutipan dari
Psikolog ,Rose Mini.
Akan
tetapi , kekerasan bisa di bentuk dari perilaku sehari-hari orang tua yang
dilihat serta di dengar oleh mereka. Seto Mulyadi menuturkan "Kejadian
itu, sering luput dari pengamatan dan seolah-olah anak yang salah."
-end-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar