Jumat, 30 September 2011

sang tersangka


Pernah ngerasain ngga yang namanya senang? Tapi senangnya itu berbeda. Dan entah datang darimana.  Kaya atmosfer senang datang tiba-tiba menabrak kamu tanpa ada pemiliknya. Yaaa... kaya tabrak lari. Udah nabrak,eh ngga mau tanggung jawab gitu.. dan sang tersangka klise.
Gue percaya beberapa dari kalian udah pernah ngrasain. Orang-orang disekitarpun ikut bingung sama sifat dan tingkah kita yang berubah SANGAT DRASTIS. Sangat sangat. “LOE KENAPA SIH?”. Yang tadinya males ngapa-ngapain jadi sangat rajin. Males bangun pagi jadi bangun kepagian. Ramah sama orang-orang. Senyum ke orang yang udah ngelakuin salah ke kita. Padahal itu orang udah ngerusak barang kesayangan kita. Pokoknya apa yang kita lihat dan alami rasanya baik-baik saja dan indah, meski ngga tau sebabmuababnya. Ngga tau sumbernya. Ngga tau siapa TERSANGKA yang telah menyetrum kita dengan hal serba positif itu.

Semula semangat itu terus menyetrum, sehari.. dua hari... seminggu.. seminggu lebih  sehari... hampir dua minggu.. terus saja begitu. Sang tersangka belum terungkap juga. Mencoba mengtest sana sini.. si A, si B, si C.. bukan juga.. perhatiin orang-orang terakhir yang sedang dekat satu-persatu. Tanpa sengaja bercanda dan ngobrol sama si D. Dan rasanya beda. Ketika sedang bercanda dan ngobrol, dan setelahnya. Rasanya senang berlipat-lipat ganda. Sepanjang hari.

Apa yang kalian lakukan jika hal itu tiba-tiba hancur berkeping-keping?? Bunuh diri?? Terlalu SADIS ya.. badmood tingkat dewa?? Maybe.. apa..akan berubah menjadi kamu yang awal sebelum atmosfer positif itu datang? Entahlah.. klise kalo kata afgan..
Its a work hard to move on!!
Sang tersangka ternyata sahabatnya sahabat kamu. Kamu kenal dia, dia kenal kamu. Itu pasti kan ya?? Secara udah ngobrol dan bercanda.. kamu pasti akan berfikir “ah dia akan ngbantuin gue kok. Secara dia sahabat gue. Dan tersangka sahabat dia. Gampang! Tanpa diminta juga akan ngbantuin gue..” pemikiran yang sangat indah. Berkhayal lebih.. dan jatuh.. sahabat kamu ngga nglakuin itu. Persahabatan kita menuju pengujian.
Ketika kamu ingin bercerita apa yang kamu rasakan dan itu ngga bisa dipendam lagi, apa yang kamu lakukan? Nyamperin sahabat kamu bukan?? Saat Kamu samperin dia.. dan jeng jeng jeng!!!!! Sahabat kamu sedang duduk berdekatan dengan tersangka. Bermanja-manja ria. Sahabat kamu mungkin khilaf melakukannya. So, masih bisa kamu maafin.
Sekali kepergok masih dimaafin sepenuhnya meski rasanya panas, kedua kalinya agak dimaafin dan sedikit memberi sentuhan indah untuk sahabat dengan berbuat jutek. Hanya ingin mengetest apakah ia sadar atau tidak kalo kamu kecewa. Ketiga kali tetap begitu dan kamu tetap memberi sebuah kecupan manis berupa jutek level 8. Keempat kali sangat sangat kecewa. Namun mau bagaimana lagi?? Tersangka sahabatnya sahabat kamu.. jadi mau dianggap wajar kitanya yang kepanasan, mau dia jauh-jauh dari tersangka juga ngga mungkin. Itu merusak persahabatan mereka. Jawaban satu-satunya adalah G.A.L.A.U maksimal.
Yang ngenes adalah saat kamu sendiri, tersangka manggil kamu dan bertanya “eh si v kemana??” kesel bukan main! Yang dicari malah dia. Padahal kita udah geer kalo dia akan ngajakin kamu kesuatu tempat asik atau apa kek yang bikin kita senang. Begitu terus.. dan terus... rasanya tuh kaya mata keluar darah, kuping keluar darah, dan urat nadi putus karena pisau yang kita pegang. Dimandiin. Dikafanin. Dikubur. Terus di doain deh... *mati
Kamu terus dalam keadaan yang terjebak. Antara mempertahankan cinta dan persahabatan. Bimbang. Galau. Bad mood parah ancur!
Saat yang seperti ini, yang WAJIB dipertahanin adalah PERSAHABATAN. Setuju kan?? Pasti dong.. cukup bilang ke sahabat
“gue ngga mau persahatan dia dan loe, loe dan gue, dan pertemanan gue dan dia HANCUR karena hal ngga guna yang gue buat ini. So, hari ini. Malam ini juga, gue akan pendam rasa itu dalam-dalam. Tanpa bekas. Tanpa jejak. Lupakan. Gue tau kok, gue kuat. Tanpa air mata. Gue kuat. and i can do it! Gue ngga mau kehidupan gue,loe dan dia jadi hancur juga. Lupakan semua. Dan gue udah ngga suka.”

Apa yang kalian lakukan jika setelah itu kalian tetap meneteskan sebuah air mata?? J




SEKIAN


Kamis, 15 September 2011

when a love talking

ketika cinta berbicara
semua hanya bisa terdiam
bukan saja mereka, namun akupun begitu
aku suka dirinya,tapi entah apakah akan dibalasnya
aku pun tak mampu mengharapkan ia membalas dan menjawab
cukup mampu terdiam dan membisu
hingga waktu yang membukanya sendiri


By DARA PUSPITAWATI